50 Contoh Majas Personifikasi Paling Populer
Halo, guys! Siapa nih di sini yang suka banget sama permainan kata? Termasuk saya juga, lho! Nah, kalau ngomongin soal permainan kata, ada satu jenis gaya bahasa yang sering banget kita temuin dalam lirik lagu, puisi, bahkan percakapan sehari-hari. Yap, bener banget, majas personifikasi namanya! Mungkin buat sebagian dari kalian udah nggak asing lagi ya sama istilah ini. Tapi, buat yang masih bingung atau pengen tahu lebih dalam lagi, tenang aja, guys! Di artikel kali ini, kita bakal ngulik tuntas soal majas personifikasi. Kita akan bahas mulai dari pengertiannya yang super simpel, ciri-cirinya yang gampang banget dikenali, sampai yang paling penting, kita akan kupas tuntas 50 contoh majas personifikasi yang paling populer dan sering banget dipakai. Dijamin deh, setelah baca artikel ini, kalian bakal makin jago nangkep makna tersembunyi di balik kalimat-kalimat yang sering kita dengar.
Apa Sih Majas Personifikasi Itu?
Jadi gini, guys, majas personifikasi itu sebenarnya adalah salah satu jenis majas perbandingan. Nah, dalam majas ini, kita seolah-olah memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, hewan, atau tumbuhan. Ibaratnya, kita lagi 'menghidupkan' benda-benda yang nggak bernyawa atau nggak punya akal pikiran, terus kita kasih kemampuan kayak manusia. Keren, kan? Tujuannya apa sih kok sampai dibikin kayak gini? Tentu aja biar kalimat atau tulisan yang kita bikin jadi lebih hidup, lebih menarik, dan lebih bisa ngebawa perasaan pembaca atau pendengarnya. Coba bayangin deh, kalau misalnya kita baca puisi yang bilang "angin berbisik", rasanya beda banget kan sama cuma bilang "angin bertiup"? Yang pertama itu lebih ada 'rasanya', lebih dramatis, dan kita bisa kebayang seolah-olah anginnya lagi ngomongin sesuatu. Nah, itulah kekuatan dari majas personifikasi, guys!
Ciri-Ciri Majas Personifikasi yang Gampang Dikenali
Biar makin mantap lagi pemahaman kita, yuk kita kenalan sama ciri-ciri majas personifikasi. Dengan mengenali ciri-ciri ini, kalian bakal makin gampang deh buat nemuin dan bedain mana yang termasuk majas personifikasi, mana yang bukan. Yang pertama, benda mati atau makhluk hidup yang nggak punya akal diberi sifat, perilaku, atau perasaan layaknya manusia. Contohnya ya tadi, kayak 'angin berbisik', 'matahari tersenyum', 'bunga menari'. Jelas kan, angin itu nggak bisa bisik-bisik, matahari nggak punya muka buat tersenyum, dan bunga juga nggak punya kaki buat menari. Tapi, karena kita pakai majas ini, jadinya kalimatnya jadi lebih hidup. Ciri yang kedua, seringkali digunakan dalam karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, dan juga lirik lagu. Kenapa? Karena karya-karya ini memang butuh sentuhan emosional yang kuat biar bisa nyampe ke hati pembaca atau pendengarnya. Dengan personifikasi, penulis atau pencipta lagu bisa ngasih 'nyawa' pada objek-objek yang mereka deskripsikan, bikin ceritanya jadi lebih imajinatif dan nggak monoton. Jadi, kalau kalian nemuin kalimat yang kayak 'gunung menjulang gagah', 'ombak berkejaran', atau 'daun melambai', nah itu kemungkinan besar adalah majas personifikasi. Ingat ya, ciri utamanya adalah pemberian sifat manusia pada sesuatu yang bukan manusia. Gampang banget kan buat diingat?
50 Contoh Majas Personifikasi yang Bikin Makin Paham
Nah, ini nih bagian yang paling ditunggu-tunggu, guys! Kita bakal langsung aja sikat 50 contoh majas personifikasi yang sering banget kita temui. Biar kalian makin kebayang dan nggak cuma teori aja. Siap-siap ya, ini dia daftarnya:
- Angin berbisik lembut di telingaku, menceritakan rahasia malam. Penjelasan: Angin, yang merupakan fenomena alam, diberikan kemampuan 'berbisik' dan 'menceritakan', sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan manusia.
 - Matahari tersenyum hangat menyambut pagi. Penjelasan: Matahari, benda langit, diberi sifat emosional 'tersenyum' dan memberikan kehangatan seperti senyuman manusia.
 - Bunga-bunga menari riang tertiup angin sepoi-sepoi. Penjelasan: Gerakan bunga yang bergoyang tertiup angin diibaratkan seperti tarian riang yang dilakukan manusia.
 - Ombak berkejaran ke tepi pantai, seolah tak sabar ingin menyapa. Penjelasan: Ombak yang bergerak naik turun dan datang ke pantai diberi sifat 'berkejaran' dan 'tidak sabar', layaknya manusia.
 - Bulan mengintip malu-malu dari balik awan. Penjelasan: Bulan yang cahayanya kadang terhalang awan diibaratkan seperti manusia yang 'mengintip' dengan sifat 'malu-malu'.
 - Awan berarak pelan, membawa pesan dari langit. Penjelasan: Pergerakan awan di langit diumpamakan seperti manusia yang 'berarak' (bergerak) dan 'membawa pesan'.
 - Pohon tua itu merintih kesakitan saat ditebang. Penjelasan: Suara pohon saat ditebang diumpamakan sebagai 'rintihan kesakitan' manusia.
 - Batu karang tegar berdiri, menantang ganasnya ombak. Penjelasan: Ketahanan batu karang terhadap ombak diibaratkan seperti manusia yang 'berdiri tegar' dan 'menantang'.
 - Rumah tua itu menangis sepi, dihuni oleh kenangan. Penjelasan: Kesepian dan suasana sendu di rumah tua diungkapkan dengan personifikasi 'menangis sepi'.
 - Sepatu usang itu mengeluh lelah, setelah menemani langkahku. Penjelasan: Kondisi sepatu yang sudah tua dan sering dipakai diibaratkan seperti manusia yang 'mengeluh lelah'.
 - Sendok itu bernyanyi riang saat diaduk di dalam cangkir. Penjelasan: Suara sendok yang beradu dengan cangkir saat diaduk diibaratkan sebagai 'nyanyian riang'.
 - Kertas putih itu berteriak minta diisi, penuh dengan inspirasi. Penjelasan: Keinginan untuk segera ditulis atau digambar pada kertas kosong diibaratkan sebagai 'teriakan minta diisi'.
 - Komputer itu mendengus kesal, saat programnya error. Penjelasan: Kesalahan pada program komputer diungkapkan dengan personifikasi 'mendengus kesal'.
 - Meja belajar itu setia menemani, hingga larut malam. Penjelasan: Keberadaan meja belajar yang selalu ada saat digunakan diibaratkan sebagai kesetiaan seorang teman.
 - Pensil itu menangis, tintanya habis tak bersisa. Penjelasan: Kehabisan tinta pensil diungkapkan dengan personifikasi 'menangis'.
 - Lampu jalan itu berjaga malam, menerangi setiap sudut kota. Penjelasan: Fungsi lampu jalan yang terus menyala di malam hari diibaratkan seperti tugas 'berjaga' yang dilakukan manusia.
 - Aspal jalanan mengeluh panas, di bawah terik matahari. Penjelasan: Permukaan aspal yang terasa panas saat cuaca terik diumpamakan seperti manusia yang 'mengeluh panas'.
 - Tiang listrik itu berdiri tegak, menopang beban kabel yang berat. Penjelasan: Fungsi tiang listrik sebagai penopang diibaratkan sebagai 'berdiri tegak' layaknya manusia.
 - Gerbang sekolah itu tersenyum ramah, menyambut kedatangan siswa. Penjelasan: Suasana sekolah yang menyenangkan diibaratkan dengan senyuman ramah dari gerbangnya.
 - Pintu itu menghela napas panjang, saat dibuka dengan kasar. Penjelasan: Bunyi pintu yang terbuka dengan keras diibaratkan sebagai 'hela napas panjang' manusia.
 - Jendela itu mengawasi, setiap gerak di luar sana. Penjelasan: Pandangan dari jendela diibaratkan seperti 'mengawasi' yang dilakukan manusia.
 - Kunci itu merajuk, enggan membuka pintu. Penjelasan: Kunci yang macet atau sulit digunakan diibaratkan seperti manusia yang 'merajuk'.
 - Jam dinding itu berdetak tak sabar, menunggu waktu berbuka. Penjelasan: Penantian waktu berbuka yang terasa lama diibaratkan dengan detak jam yang 'tak sabar'.
 - Bayangan itu menari-nari di dinding, mengikuti irama lagu. Penjelasan: Gerakan bayangan yang berubah-ubah diibaratkan seperti tarian manusia.
 - Sepeda tua itu merengek, saat rodanya kesulitan berputar. Penjelasan: Suara dan kesulitan saat mengayuh sepeda tua diibaratkan sebagai 'rengekan'.
 - Kain sutra itu berbisik halus, membelai kulit. Penjelasan: Tekstur kain sutra yang lembut diibaratkan seperti bisikan halus dari manusia.
 - Batu kerikil itu berguling riang, menuruni lereng. Penjelasan: Gerakan batu kerikil yang jatuh diibaratkan sebagai 'berguling riang'.
 - Sungai itu mengalirkan senandung, membawa kedamaian. Penjelasan: Suara aliran sungai diibaratkan sebagai 'senandung' yang membawa perasaan tertentu.
 - Gunung itu memeluk langit, dengan puncaknya yang megah. Penjelasan: Posisi gunung yang tinggi menjulang ke langit diibaratkan seperti 'memeluk'.
 - Laut itu menghela napas dalam, saat badai reda. Penjelasan: Perubahan kondisi laut setelah badai diibaratkan seperti 'hela napas dalam' manusia.
 - Bintang berkelip riang, di langit malam yang gelap. Penjelasan: Cahaya bintang yang berkedip-kedip diibaratkan sebagai 'kelip riang' manusia.
 - Pohon kelapa melambai-lambai, menyapa pengunjung pantai. Penjelasan: Gerakan daun pohon kelapa tertiup angin diibaratkan seperti 'melambai-lambai' sapaan manusia.
 - Perahu nelayan itu berlayar gagah, menembus ombak. Penjelasan: Pergerakan perahu di laut yang kuat diibaratkan 'berlayar gagah'.
 - Pasir pantai berbisik lembut, di bawah kaki. Penjelasan: Sensasi pasir yang halus saat diinjak diibaratkan seperti 'bisikan lembut'.
 - Teluk yang tenang itu memeluk kapal, dengan damai. Penjelasan: Kondisi teluk yang aman dan tenang bagi kapal diibaratkan seperti 'memeluk'.
 - Kupu-kupu menari anggun, di antara bunga-bunga. Penjelasan: Gerakan terbang kupu-kupu yang indah diibaratkan seperti tarian manusia.
 - Lebah bekerja keras, mengumpulkan nektar. Penjelasan: Aktivitas lebah mencari makan diibaratkan sebagai 'bekerja keras' seperti manusia.
 - Semut berbaris rapi, membangun sarangnya. Penjelasan: Pergerakan semut yang teratur diibaratkan seperti 'berbaris rapi'.
 - Burung bernyanyi merdu, menyambut fajar. Penjelasan: Suara kicauan burung di pagi hari diibaratkan sebagai 'nyanyian merdu'.
 - Ular melata perlahan, mencari mangsa. Penjelasan: Cara gerak ular yang khas diibaratkan 'melata perlahan'.
 - Katak bersembunyi malu-malu, di balik dedaunan. Penjelasan: Cara katak bersembunyi diibaratkan dengan sifat 'malu-malu'.
 - Nyamuk berdengung kesal, mengganggu tidur. Penjelasan: Suara nyamuk yang mengganggu diibaratkan sebagai 'dengung kesal'.
 - Kucing mengeong manja, meminta dielus. Penjelasan: Suara dan tingkah laku kucing yang ingin diperhatikan diibaratkan 'mengeong manja'.
 - Anjing menggonggong setia, menjaga rumah. Penjelasan: Perilaku anjing yang melindungi pemiliknya diibaratkan 'menggonggong setia'.
 - Kuda berlari kencang, menaklukkan padang rumput. Penjelasan: Kecepatan lari kuda diibaratkan 'berlari kencang' dan 'menaklukkan'.
 - Gajah berjalan gagah, memimpin rombongan. Penjelasan: Cara berjalan gajah yang besar dan berwibawa diibaratkan 'berjalan gagah'.
 - Singa mengaum garang, menguasai hutan. Penjelasan: Suara dan wibawa singa diibaratkan 'mengaum garang'.
 - Harimau mengintai sabar, menunggu mangsa. Penjelasan: Cara berburu harimau diibaratkan 'mengintai sabar'.
 - Kupu-kupu bersayap indah, menari di taman. Penjelasan: Keindahan sayap kupu-kupu yang digunakan untuk bergerak diibaratkan 'menari'.
 - Naga mitologi menghembuskan api, dengan amarah membara. Penjelasan: Kemampuan imajinatif naga yang sering digambarkan dalam cerita rakyat, diibaratkan dengan emosi manusia.
 
Nah, gimana guys? Udah mulai kebayang kan gimana kerennya majas personifikasi itu? Dengan contoh-contoh di atas, semoga kalian makin paham dan makin cinta sama bahasa Indonesia. Kapan lagi coba kita bisa bikin tulisan atau obrolan kita jadi lebih berwarna dan penuh makna? Yuk, mulai sekarang coba deh latihan bikin kalimat pakai majas personifikasi. Pasti seru banget! Kalau ada contoh lain yang kalian tahu, jangan sungkan share di kolom komentar ya, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!